berikut ini adalah foto tim pencerahan saat berada di tanah lot.
foto waktu berkunjung ke Distro Jangkrik!!!...
Selasa, 27 Januari 2009
Study Tour - Bali Island - 20 Januari 2009
Pada tanggal 20 januari, tim pencerahan melakukan study tour ke pulau dewata bali selama kurang lebih 4 hari (termasuk perjalanan), sangat melelahkan memang perjalannya, kurang lebih 10 jam, namun itu semua terbayarkan lunas ketika sudah menginjakkan kaki di pulau dewata. pemandangan yang indah plus "pencerahan-pencerahan" dari turis-turis luar negeri di pantai kuta, membuat lupa semua beban tugas2 dari dosen yang bikin pusing kepala.
berikut ini adalah foto tim pencerahan saat berada di tanah lot.
foto waktu berkunjung ke Distro Jangkrik!!!...
berikut ini adalah foto tim pencerahan saat berada di tanah lot.
foto waktu berkunjung ke Distro Jangkrik!!!...
Selasa, 06 Januari 2009
Foto Para Personil Pencerahan 2008 UB
Nama : Muhammad Ardani (Dani)
Asal : Halmahera Selatan (Bacan)
Nama : Muh. Fahri
Asal : Bima, NTB
Nama : Faried Syahrani..
Asal : Kendari
Nama : Asep Sopiyan
asal : Jakarta
Nama : Sri Rahmaningsih
asal : Tuban
Nama : Fanie Faridah
Asal : Gresik
Nama : Ahmad Sudianto
Asal : Surabaya
Nama : Ery Gusman
Asal : Tarakan, Kaltim
Nama : Sudirto Malan
Asal : Ternate
Nama : Accacio Gueterres
Asal : Timor Leste
Nama : Eko Prasetyo
Asal : Lampung
begitulah.....tolong komentarnya yahh....
Foto2 Pencerahan...
foto pas malam menyambut tahun baru 2009, makan2 di wapo..yg teraktir bos accacio...
ueennaakkk...
tolong komentarnya bro...
ueennaakkk...
tolong komentarnya bro...
Tugas fisiologi biota perairan
Pemanfaatan Immunostimulan untuk Pengendalian Penyakit pada Ikan Mas r (E. Mudjiutami, Ciptoroso, Z. Zainun, Sumarjo, Rahmat)
PEMANFAATAN IMMUNOSTIMULAN
UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT PADA IKAN MAS
E. Mudjiutami, Ciptomso, Z. Zainun, Sumarjo, Rahmat
Abstrak
Koi Herpes Virus (KHi9 merupakan penyakit virus yang menyerang ikan mas dan koi sejak tahun 2002 hingga sekarang yang menyebabkan produksi ikan mas di Indonesia mengalami kelesuan. Berbagai upaya pencegahan telah diteliti dan dikembangkan serta diterapkan di lapangan dengan tujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan mas, mengingat obat tidak dapat digunakan secara efektif untuk pengendalian penyakit ini. Salah satu bahan immustimulan yang berpotensi untuk digunakan dalam pengendalian penyakit ini adalah Chromium yeast (Cr-yeast) yang diaplikasikan melalui pakar Bahan ini biasanya digunakan sebagai pencampur pakan pada hewan ternak, yang diharapkan dapat berdampak positifjuga bagi pertahanan tubuh ikan
Pemanfaatan Cr-yeast yang dicampurkan dalam pakan telah dilakukan di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) pada tahun 2006. dengan tujuan untuk meningkatkan daya tahan ikan mas dalam rangka pengendalian Koi Herpes Virus (KHI~) dan menekan mortalitas akibat KHV. Kegiatan dilakukan di Cirata, Cianjur dengan wadah berupa Karamba Jaring Apung (KJA) dengan ukuran (3x3)m2 sebanyak 12 buah. Perlakuan yang digunakan adalah. penggunaan Cr-yeast dalam pakar selama pemeliharaan (A), penggunaan Cr-yeast selang 2 minggu (B), penggunaan Cr-yeast selang I minggu (C) dan tanpa penggunaan Cr-yeast (D). M asing-masing perlakuan diaplikasi dengan 3 kali ulangan. Ikan yang digunakan adalah ikan mas dengan ukuran 10 gram per ekor dengan padat tebar 1000 ekor/KJA. Dosis pakan yang diberikan adalah 3 %/berat biomas dengan lama pemeliharaan 3 bulan. Uji tantang dilakukan di laboratorium menggunakan ftltrat virus KHV terhadap 10 ekor ikan mas setelah perlakuan, dan pengamatan dilakukan pula terhadap gambaran darah ikan mas.
Hasil kegiatan menunjukkan Cr-yeast memberikan respon positif terhadap sintasan pemeliharaan maupun sintasan setelah uji tantang. Sintasan pemeliharaan ikan mas untuk masing-masing perlakuan A, B, C dan D secara berurutan adalah: 77.70%, 74.50%, 6780% dan 54.30%. Sedangkan sintasan setelah uji tantang berturut-turut adalah: 76.66%, 63.33%, 50.00% dan 20.00%. Respon tanggap kebal terhadap KHV juga ditunjukkan melalui gambaran darah ikan mas uji.
Kalau mau downlod file lengkapnya ada di bawah ini
PEMANFAATAN IMMUNOSTIMULAN
UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT PADA IKAN MAS
E. Mudjiutami, Ciptomso, Z. Zainun, Sumarjo, Rahmat
Abstrak
Koi Herpes Virus (KHi9 merupakan penyakit virus yang menyerang ikan mas dan koi sejak tahun 2002 hingga sekarang yang menyebabkan produksi ikan mas di Indonesia mengalami kelesuan. Berbagai upaya pencegahan telah diteliti dan dikembangkan serta diterapkan di lapangan dengan tujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan mas, mengingat obat tidak dapat digunakan secara efektif untuk pengendalian penyakit ini. Salah satu bahan immustimulan yang berpotensi untuk digunakan dalam pengendalian penyakit ini adalah Chromium yeast (Cr-yeast) yang diaplikasikan melalui pakar Bahan ini biasanya digunakan sebagai pencampur pakan pada hewan ternak, yang diharapkan dapat berdampak positifjuga bagi pertahanan tubuh ikan
Pemanfaatan Cr-yeast yang dicampurkan dalam pakan telah dilakukan di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) pada tahun 2006. dengan tujuan untuk meningkatkan daya tahan ikan mas dalam rangka pengendalian Koi Herpes Virus (KHI~) dan menekan mortalitas akibat KHV. Kegiatan dilakukan di Cirata, Cianjur dengan wadah berupa Karamba Jaring Apung (KJA) dengan ukuran (3x3)m2 sebanyak 12 buah. Perlakuan yang digunakan adalah. penggunaan Cr-yeast dalam pakar selama pemeliharaan (A), penggunaan Cr-yeast selang 2 minggu (B), penggunaan Cr-yeast selang I minggu (C) dan tanpa penggunaan Cr-yeast (D). M asing-masing perlakuan diaplikasi dengan 3 kali ulangan. Ikan yang digunakan adalah ikan mas dengan ukuran 10 gram per ekor dengan padat tebar 1000 ekor/KJA. Dosis pakan yang diberikan adalah 3 %/berat biomas dengan lama pemeliharaan 3 bulan. Uji tantang dilakukan di laboratorium menggunakan ftltrat virus KHV terhadap 10 ekor ikan mas setelah perlakuan, dan pengamatan dilakukan pula terhadap gambaran darah ikan mas.
Hasil kegiatan menunjukkan Cr-yeast memberikan respon positif terhadap sintasan pemeliharaan maupun sintasan setelah uji tantang. Sintasan pemeliharaan ikan mas untuk masing-masing perlakuan A, B, C dan D secara berurutan adalah: 77.70%, 74.50%, 6780% dan 54.30%. Sedangkan sintasan setelah uji tantang berturut-turut adalah: 76.66%, 63.33%, 50.00% dan 20.00%. Respon tanggap kebal terhadap KHV juga ditunjukkan melalui gambaran darah ikan mas uji.
Kalau mau downlod file lengkapnya ada di bawah ini
Tugas Penyakit ikan
JAMUR Aphanomyces astaci YANG MENGINFEKSI
UDANG AIR TAWAR Astacus astacua
I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia mempunyai perairan umum ( perairan tawar) yang cukup luas , selain perairan laut. Perkembangan budidaya perairan di Indonesia semakin berkembang dari tahun ke tahun, baik budidaya air laut, payau dan air tawar. Pada budidaya air tawar salah satu komoditas yang dibudidayakan adalah udang air tawar jenis Astacus astacua .komoditas tersebut umumnya dibudidayakan secara intensif. Pada budidaya intensif kemungkinan serangan penyakit juga semakin tinggi dibandingkan dengan budidaya secara semi intensif dan ekstensif. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor antara lain kepadatan tinggi, sisa pakan buatan, meningkatnya amoniak, kualitas air yang menurun dan sebagainya.
Salah satu penyakit yang menyerang budidaya udang air tawar adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur. Beberapa jenis jamur telah digolongkan sebagai patogen berbahaya karena potensi sifat dan daya serangnya dapat mengakibatkan kematian pada ikan. Jenis-jenis jamur tersebut adalah Ichthyophonus hoferi (sand paper disease), Branchiomyces sanguinis dan B. Demigrans (Branchioycosis), Aphanomyces invandens (Epizootic Ulcerative Syndrom) dan Aphanomyces astaci (Crayfish Plaque) (Nursanto, 2007).
Spesies Aphanomyces astaci menyebabkan kematian pada udang air tawar Astacus astacus hari ke 6 – 10 setelah udang terinfeksi (Uribeondo, 2006).
Kalau mau downlod filenya lengkap dibawah ini
http://myfreefilehosting.com/f/1f6122ba42_0.66MB
UDANG AIR TAWAR Astacus astacua
I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia mempunyai perairan umum ( perairan tawar) yang cukup luas , selain perairan laut. Perkembangan budidaya perairan di Indonesia semakin berkembang dari tahun ke tahun, baik budidaya air laut, payau dan air tawar. Pada budidaya air tawar salah satu komoditas yang dibudidayakan adalah udang air tawar jenis Astacus astacua .komoditas tersebut umumnya dibudidayakan secara intensif. Pada budidaya intensif kemungkinan serangan penyakit juga semakin tinggi dibandingkan dengan budidaya secara semi intensif dan ekstensif. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor antara lain kepadatan tinggi, sisa pakan buatan, meningkatnya amoniak, kualitas air yang menurun dan sebagainya.
Salah satu penyakit yang menyerang budidaya udang air tawar adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur. Beberapa jenis jamur telah digolongkan sebagai patogen berbahaya karena potensi sifat dan daya serangnya dapat mengakibatkan kematian pada ikan. Jenis-jenis jamur tersebut adalah Ichthyophonus hoferi (sand paper disease), Branchiomyces sanguinis dan B. Demigrans (Branchioycosis), Aphanomyces invandens (Epizootic Ulcerative Syndrom) dan Aphanomyces astaci (Crayfish Plaque) (Nursanto, 2007).
Spesies Aphanomyces astaci menyebabkan kematian pada udang air tawar Astacus astacus hari ke 6 – 10 setelah udang terinfeksi (Uribeondo, 2006).
Kalau mau downlod filenya lengkap dibawah ini
http://myfreefilehosting.com/f/1f6122ba42_0.66MB
tugas mata kuliah s2 perikanan
Pengembangan Cryopreservasi untuk Mengawetkan Sperma Ikan Lele dumbo Pelteobagrus Fulvidraco
ABSTRAK
Lele dumbo (Pelteobagrus Fulvidraco) merupakan ikan air tawar dalam budidaya perikanan di Cina yang banyak dicari. Tujuan dari studi ini adalah untuk melihat kemungkinan penyimpanan sperma lele dumbo dengan cara cryopreservasi dalam nitrogen cair. Eksperimen didisain untuk meneliti efek kombinasi tiga extender berbeda (Ringer extender, Kurokura-1 extender dan extender D-15) dan tiga cryoprotektan (DMSP, Glycerol dan Methanol) pada cryopreservasi sperma lele dumbo. Setelah pencairan motilitas sperma, tingkat fertilitas dan penetasan bisa dideteksi unutk mengevaluasi reliabilitas cryopreservasi sperma. Hasil yang ada adalah Riinger extender dan 10% methanol merupakan kombinasi terbaik untuk melindungi sperma selama pembekuan dalam nitrogen cair dengan menggunakan metode tiga langkah dan mencairkannya dalam air 37°C selama 60 detik. kombinasi untuk cryopreservasi ini sperma berada pada motilitas pasca pencairan tertinggi (65±5%), fertilitas (90.47±3.67%) dan tingkat penetasan (88±4%). Dan yang lebih menarik, tingkat fertilitas dan penetasan sama sebagaimana pada sperma segar (97.55±2.74% dan 92±5%). Teknik cryopreservasi sperma lele dumbo telah berhasil dikembangkan untuk tujuan penetasan
kalau mau file yang lengkap
Downlod dibawah ini
http://myfreefilehosting.com/f/ddce443c84_0.08MB
Selamat mengerjakan tugas
Sukses selalu
ABSTRAK
Lele dumbo (Pelteobagrus Fulvidraco) merupakan ikan air tawar dalam budidaya perikanan di Cina yang banyak dicari. Tujuan dari studi ini adalah untuk melihat kemungkinan penyimpanan sperma lele dumbo dengan cara cryopreservasi dalam nitrogen cair. Eksperimen didisain untuk meneliti efek kombinasi tiga extender berbeda (Ringer extender, Kurokura-1 extender dan extender D-15) dan tiga cryoprotektan (DMSP, Glycerol dan Methanol) pada cryopreservasi sperma lele dumbo. Setelah pencairan motilitas sperma, tingkat fertilitas dan penetasan bisa dideteksi unutk mengevaluasi reliabilitas cryopreservasi sperma. Hasil yang ada adalah Riinger extender dan 10% methanol merupakan kombinasi terbaik untuk melindungi sperma selama pembekuan dalam nitrogen cair dengan menggunakan metode tiga langkah dan mencairkannya dalam air 37°C selama 60 detik. kombinasi untuk cryopreservasi ini sperma berada pada motilitas pasca pencairan tertinggi (65±5%), fertilitas (90.47±3.67%) dan tingkat penetasan (88±4%). Dan yang lebih menarik, tingkat fertilitas dan penetasan sama sebagaimana pada sperma segar (97.55±2.74% dan 92±5%). Teknik cryopreservasi sperma lele dumbo telah berhasil dikembangkan untuk tujuan penetasan
kalau mau file yang lengkap
Downlod dibawah ini
http://myfreefilehosting.com/f/ddce443c84_0.08MB
Selamat mengerjakan tugas
Sukses selalu
Minggu, 21 Desember 2008
Satu makalah dulu buat kalian
tugas ini adalah tentang penyakit ikan yang merupakan tugas terstruktur dari dosen. berikut ini sedikit petikan dari isi tugas tersebut.
Download :
http://rapidshare.com/files/175658114/inactivation_bacteria_using_ultraviolet_irradiation_in_resirculating_system.zip.html
Inaktivasi Bakteri Menggunakan Radiasi Ultraviolet Pada Sistem Budidaya Resirkulasi Ikan Salmonids1
Oleh : Ery Gusman2
I. Pendahuluan
Banyak dari mikro-organisme tinggal dalam biofilms yang terletak di atas permukaan biofilter dan pipa serta bejana di dalam sistem resirkulasi, tetapi mereka juga ditemukan di dalam kolom air. Mayoritas dari mikroorganisme ini merupakan bagian integral dari sistem penanganan buangan terlarut yang digunakan untuk mengelola kualitas air. Bagaimanapun, organisme patogen boleh bisa saja terjadi dalam sistem resirkulasi. Prosedur-prosedur Biosecurity mungkin bisa diterapkan untuk mengurangi kemungkinan masuknya organisme patogen ke dalam sistem resirkulasi (Summerfelt et al., 2001; Bebak-Williams et al., 2002). Populasi mikroorganisme mungkin saja bisa dikurangi dalam sistem resirkulasi dengan cara meningkatkan efektivitas dan kecepatan kepindahan bahan solid (Blancheton and Canaguier, 1995; Blancheton, 2000; Leonard et al., 2000, 2002).
Pembilasan Periodik pada semua pipa dan penampungan air pada semua reservoir bisa mengurangi jumlah bahan organik di dalam sistem resirkulasi, dan juga bisa mengurangi pathogens oportunis di dalam reservoir pada sistem resirkulasi (Summerfelt et al., 2001). (Summerfelt et al., 2001).
Beberapa pertanyaan mengenai boleh tidaknya membasmi kuman air pada sistem resirkulasi sesungguhnya masih harus dipertimbangkan . Penyuci hamaan secara kontinyu pada aliran resirkulasi akan bagus selama bisa mengontrol atau meng-eliminasi akumulasi organisme patogen. namun pengurangan pada populasI bakteri heterotrophic yang tidak berbahaya mungkin bisa mengurangi jumlah oksigen terlarut, yang mungkin sepadan dengan permintaan oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh ikan (Blancheton, 2000; Timmons et al., 2002).
1 Judul aslinya adalah : Inactivation of bacteria using ultraviolet irradiation in a recirculating salmonid culture system. Oleh : Mark J. Sharrer, Steven T. Summerfelt, Graham L. Bullock, Lauren E. Gleason, Jessica Taeuber
2 Mahasiswa Pasca Sajana (S2) Jurusan Budidaya Peraian Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang, 2008.
Dllll.....silahkan download kalo mau liat seluruh isinya....tapi ada passwordnya loh...minta paswordnya..hubungi :
email : dani.ibnu@gmail.com
sms : 081340398052
cheerrsss
Download :
http://rapidshare.com/files/175658114/inactivation_bacteria_using_ultraviolet_irradiation_in_resirculating_system.zip.html
Introduction
Hallo bro , untuk bisa downlod pencerahan sepuasnya bisa masuk ke content ini, disini juga disediaakan makalah-makalah tentang tugas S2 program studi budidaya yang mebuat pusing kepala. Selamat menikmati
Langganan:
Postingan (Atom)